Bekasi, 18 Januari 2015. Hari ini
merupakan kali kedua Kampus Relawan RZ diadakan di awal tahun 2015. Siang yang
sejuk, dengan mendung bergelayut, terlihat kang Aher dan Bundo tengah asik, sibuk
merias lokasi kantin bu Syamsiah dengan properti yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Bendera RZ, deretan huruf-huruf cantik warna-warni bertuliskan
“Relawan RZ Bekasi”, kalender bekas sebagai papan tulis, alat tulis dan spanduk
bekas. Kang Aher dan Bundo adalah relawan yang pertama kali hadir, tentunya wajar
karena memang lokasi Kampus Relawan (KR) dekat dengan ‘Pondok Cintanya’(Red :
Rumah/kediaman). *uhuk…uhuk….
Satu persatu, teman-teman relawan
berdatangan. Acara KR pun dibuka, Tema KR kali ini yaitu, “Spiritual dan Sosial Mapping”, bidang ilmu yang berbeda tapi
saling berkaitan. Pemateri Pertama, Pak Abdul Latief, biasanya kami menyapa
singkat, Pak Al, jadi teringat nama seorang publik figur yang sedang
digandrungi. J
Dalam tausyiahnya, Pak Al
menyampaikan tentang ciri-ciri umat terbaik, yaitu umat yang paling tenang, senantiasa
berdzikir menyebut asma-Nya, umat yang paling bertaqwa dan beriman, umat yang
rajin menyampaikan amar ma’ruf, dan umat yang rajin mencegah nahi mungkar.
Seperti yang tercantum dalam surat Al Imran : 110-111, yaitu : “Kamu
(umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, namun kebanyakan mereka adalah
orang-orang fasik. Mereka tidak akan membahayakan kamu, kecuali
gangguan-gangguan kecil saja, dan jika mereka memerangi kamu, niscaya mereka
mundur berbalik ke belakang (kalah). Selanjutnya mereka tidak mendapat
pertolongan.” Melalui Firman Allah SWT, dikatakan umat Islam adalah umat
yang terbaik, dimana orang yahudi dan nasrani tidak akan rela kepadamu (umat
Islam), sebelum mengikuti agama mereka. Banyak upaya dan usaha yang dilakukan
orang-orang yang membenci umat islam, bahkan tak segan mengambil
peluang-peluang di moment bencana, seseorang
bisa berpindah keyakinan menukarnya hanya dengan sebungkus mie instan dan
iming-iming kehidupan yang lebih baik, atau moment relaks seperti olahraga di Car Free Day, mereka memperdaya pemuda
islam yang belum matang dengan memberikan kalung atau makanan ringan yang berhiaskan
simbol agama lain dan ini merupakan tugas kita dalam mencegahnya. Memperbaiki
diri, banyak belajar kemudian terjun ke masyarakat menerapkannya, lewat pengajaran
dan meluruskan pemahaman keislaman.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR3e1GEsjnmj4ELUB38aDVLFLxPJ3RH-xWpkU6ApurOXy9QgVMxNGUJHntUK44eS2jFTBtZpOHWBGJV8Oqq45rIqGJWz4xiY51FTiYoC0nYmTQ-dVAUc96pPpjSijEKdFdqRM0VcZfVdoA/s1600/IMG_2999.JPG)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj30nSQIb2xJm-0Js8lP0Xy5-tlFn3RAL54kJUX1CK4T7cMM_lpGU0Gc481TZ44fx-Vgejzu1mUjfoEMPjgJ6SlcYny4d1njKVjSyG9INhJqUqEnkn4WaGU3XshIouDESfsZh3q8gg5IfBV/s1600/IMG_3016.JPG)
Acara rehat sejenak dengan ice breking, teka-teki sederhana mengasah
otak dari MC. Kemudian acara dilanjutkan kembali dengan materi kedua, oleh Pak Ahmad
Nur Ramadian.CHt, biasa kami sapa pak Ian, beliau memaparkan tentang sosial
mapping. Sosial mapping atau permetaan sosial, walau akrab di telinga namun
baru kali ini kami membedah apa itu ilmu sosial mapping yang sebenarnya. Dibandingkan
Survei, Sosial mapping lebih detail, spesifik dan luas dalam mengali dan
mengambil data tentang suatu wilayah, sedang survei hanya mengambil bagian
luar/kulitnya saja. Pengertian Sosial mapping adalah proses penggambaran
masyarakat yang terarah yang melibatkan masyarakat, mengumpulkan data dan
Informasi mengenai masyarakat dalam bentuk profile dan masalah sosial. Intinya,
lewat sosial mapping kita mendapatkan profile wilayah, mengetahui potensi
wilayah/desa, dapat memperkirakan kebutuhan masyarakat dan rekomendasi program
yang akan dilakukan. Dasarnya adalah jurus 5W1H (What,Why,Where,Who,When dan How).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggLWRhJgNt0EzbQ4krpCusWAs2nBdyPb5XkM8iWIMVyBizqALjGhKYvQD59agaMO3MrSYn3D0FSF3ysRRejcKiSfr5TF_fT0Wmls0jQ7nYR5NoIJ8bp4rQB58qSpGXdMGnVFf_EuJQroHv/s1600/IMG_3023.JPG)
Pak ian, banyak berbagi dengan kami pengalaman-pengalaman
selama dilapangan, baik suka maupun duka dari daerah satu ke daerah yang lain,
dalam mengelola sosial mapping. Kami juga diajari teknik membuat data profile
desa, potensi desa, kebutuhan masyarakat dan pohon masalah, kemudian
mempraktekannya. Menuangkan data yang didapat lewat kertas origami, kertas karton,
spidol warna-warni, pensil dan pulpen. Kami juga berbagi peran, ada yang
menjadi pak RT, ibu PKK, petugas sosial mapping dan masyarakat desa. Mengelola
data sosial mapping tak sesederhana yang saya pikirkan, tidak sehari, dua hari,
sepekan, bahkan sebulan, tapi dari penuturan beliau idealnya minimal tiga bulan
baru didapat hasil yang diinginkan, realistis dan sesuai dengan kebutuhan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgliEM0H1jQUHnHo2VjWVz7woFBbAnFc7g5ua_izyzhH2Sg6f6nZtiyBb2pB8MHU_toA1WrTP-2qabvtQ62v4x7QrIxTSPrWPj1_jVWbGC9b1Bnua8PclmxVMnyad2xfQGjyy1S091HrSg/s1600/IMG_3026.JPG)
Berinteraksi dan berda’wah di masyarakat
tentu ada ilmunya, Agar kita bisa diterima dan berbaur, sehingga dapat mengerti
kebutuhan masyarakat dan mereka mau mengikuti apa yang kita sampaikan. Spiritual
dan Sosial Mapping, tentunya mempunyai keterkaitan.
Banyak hikmah yang saya dapat di KR
yang singkat ini, bisa belajar dengan orang-orang hebat yang pakar di bidangnya,
mutiara ilmu memang bisa didapat dimana saja. Ilmu ini belum tentu atau bahkan
tidak diajarkan di pendidikan resmi.
Pada akhirnya tantangan aplikasi dan praktek
di masyarakat menjadi peer kami
selanjutnya. Relawan, Salam Semangat!. **Nurannida,
Bekasi 20 Januari 2015