Minggu, 30 Oktober 2016

Calon Relawan RZ Bekasi ikut Berbagi

Minggu (30/10). Relawan RZ Bekasi kembali melaksanakan Kampus Relawan. Acara tersebut bertempat di halaman depan Base Camp Relawan RZ Bekasi, Jalan Cendana 14 dalam no. 74 Kampung Pulo Gede Bekasi Barat. Acara berlangsung dari pukul 09.30 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB, dengan Tema Kerelawanan, Indahnya berbagi. Kampus Relawan kali ini merupakan langkah lanjutan dari Orientasi relawan yang diadakan dua pekan sebelumnya (16/10), dimana Calon Relawan (Carel) diberi tugas, belajar terjun turun ke masyarakat menyalurkan bantuan, berupa kornet superkurban.

Acara Kampus Relawan dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Sdr. Agus. S (Carel), menyanyikan Mars RZ bersama-sama, lalu dilanjutkan sambutan oleh Kordinator Relawan RZ Bekasi Sdr. Muhammad Ikbal. Kemudian masuk ke acara inti yaitu Presentasi dan Sharing pengalaman tiap kelompok Carel. Ada enam kelompok Carel, setiap kelompok terdiri empat sampai lima orang, namun hanya lima kelompok yang bisa presentasi, karena satu kelompok berhalangan hadir. Tercatat, walaupun setiap kelompok hanya dibekali 5 kaleng kornet superqurban, namun beberapa kelompok ada yang rela memberi tambahan bantuan berupa sembako dan ada pula dalam bentuk uang tunai. Ada kelompok carel yang masuk ke daerah perkampungan kumur, ke rumah pemulung, dan ada pula yang turun ke jalan sekitar kota Bekasi. Presentasi bertambah seru, dengan adanya sesi tanya jawab, pemutaran video saat penyaluran, photo-photo penyaluran dan sharing pengalaman suka-duka yang justru membangkitkan keinginan carel untuk kembali bisa berbagi.






Kelompok satu Akhwat (perempuan), yang diwakilkan Sdri. Wafiqoh Dipe, memiliki kesan dan pesan yaitu “Bahagia, terharu dan bersyukur. Campur aduk rasanya bisa berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Sedikit bisa merasakan susahnya hidup mereka, bahagia melihat senyum mereka saat kami memberikan bantuan. Semoga bisa lebih banyak berbagi dan membantu kembali.” Sedangkan kelompok satu Ikhwan (laki-laki), yang diwakilkan Sdr. Agus dan Andik, memiliki pesan dan kesan yaitu “Terharu, dan senang bisa berbagi serta merasakan kebahagiaan anak-anak pemulung, meski mereka hidup dibawah garis kemiskinan, tinggal dilingkungan kumuh, tapi mereka tidak mengeluh dengan keadaan, harapannya semoga Relawan RZ bisa berkontribusi untuk warga lingkungan pemulung yang kami kunjungi.” Kelompok tiga akhwat, yang diwakilkan Dwiyanti, memilki kesan dan pesan yaitu “Awalnya kami merasakan penugasan ini adalah sebuah beban, namun setelah menjalaninya ternyata metode pelatihan ini membentuk kami siap siaga membantu dan berbagi kepada yang membutuhkan, melatih mental kami, dan saat kami terjun ke lapangan kami juga menyadari tidak semua orang yang kondisinya membutuhkan, mau menerima bantuan.”

Hasil presentasi dan pengalaman para carel, kedepannya akan kita evaluasi dan kelola bersama, dalam bentuk kegiatan dan pemberian bantuan yang lebih baik lagi. Alhamdulillah, acara kampus relawan berlangsung dengan lancar, carel merasakan pengalaman berbagi dan secara tidak langsung juga belajar social mapping. **Nurannida

Tetap Semangat Bahagiakan Ummat, Allahu akbar!




Minggu, 13 Maret 2016

Relawan belajar masak

Rabu (09/03). Mengisi liburan dan sebagai salah satu sarana mempererat silaturahim, Relawan RZ Bekasi mengadakan agenda Cooking Class, kali ini resep bersumber dari  mba Wiji Sulastri, salah satu Relawan yang memiliki usaha makanan dan kue basah.

Resep Cooking Class kali ini yaitu cara membuat Risoles Mayonaise Sosis, yang bahan bakunya bersumber dari patungan para relawan. 12 Relawan hadir, bersemangat mempraktekan cara membuatnya.

Bahan-bahannya terdiri dari Tepung terigu, Susu bubuk, telur ayam, Garam, Merica bubuk, Minyak sayur, Margarin, Sosis, Jagung Manis (potong dadu sudah direbus), Wortel (potong dadu sudah direbus), daun bawang, Tepung panir dan Air Mineral.

Cara membuat :
1. Siapkan bahan-bahan
2. Membuat adonan kulit: Campur tepung terigu, garam, susu bubuk, telur dan minyak/margarin cair dan air.
3. Lalu mix hingga tercampur rata.
4. Panaskan pan dadar ( Teflon), adonan kulit lalu tuang ke pan dadar, ratakan, masak hingga matang ( jangan sampai gosong ya..),  angkat.
5. Lakukan sampai adonan habis. Kulit siap digunakan
6. Membuat Isi : panaskan penggorengan, tambahkan minyak sayur dan sedikit margarin.
7. Masukan  jagung manis, wortel, susu cair, lada, garam, gula, daun bawang dan satu sendok tepung terigu, aduk hingga tercampur rata dan  matang.
8.  Ambil selembar kulit risoles, beri 1/2 sendok makan isi, saos cabe, mayonnaise, potongan sosis dan telur.
9. Lipat bagian pinggir kulit. Lalu bentuk persegi seperti amplop, lakukan sampai adonan kulit habis. Celupkan risol ke dalam putih telur, lalu gulingkan di tepung panir.
10. Goreng risol dalam minyak panas hingga kuning keemasan. Angkat, tiriskan di atas tisu untuk menyerap minyak yang berlebih.

Ayoo... Relawan, kita belajar masak.

#RelawanRZBekasi
#CookingClass

Relawan dan Fotografi Jurnalistik

Bekasi (12/03). Kampus Relawan merupakan agenda rutin relawan yang setiap bulannya diadakan sebagai sarana belajar dan mengajar para relawan, mulai ilmu kebencanaan, kesehatan, survival, kerelawanaan dsb. Kami biasa menyingkatnya dengan Kamrel.

Kamrel Relawan RZ Bekasi, pada hari Sabtu (12 Maret 2016), mengangkat judul tentang "Fotografi Jurnalistik", berlokasi di ruang Tk Bustanul athfal, Jl palem 1 perumnas 1 Bekasi Barat, pukul 16.00 - 19.30 WIB dan dihadiri 21 orang relawan.

Pematerinya, saudara Ramdhani yang menjabat sebagai kordinator Relawan RZ Bekasi, biasa kami menyapanya Bozrel (Bosnya Relawan Bekasi).

Jurnalistik adalah kegiatan atau pekerjaan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita informasi melalui media massa. Sedangkan Fotografi adalah potret atau gambar yang dibuat dan dihasilkan dengan sebuah alat bernama kamera dengan tujuan untuk menjadi sebuah alat penyimpan informasi (dokumentasi). Jadi Fotografi Jurnalistik adalah foto yang memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri, melengkapi suatu berita dan di buat dalam suatu media.

Foto-foto jurnalistik hendaknya bisa menyiarkan informasi, mendidik, menghibur dan mempengaruhi bagi yang melihatnya. Prinsipnya 5 W (what, where, when, who, why) dan 1H (how).

Saudara Ramdhani, juga menjelaskan tentang jenis-jenis photo jurnalistik, apa saja yang perlu dipersiapkan dan teknik dasar menggunakan kamera secara manual.

Fotografi jurnalistik, pada dasarnya sangat dibutuhkan Relawan dalam setiap aksi-aksinya.

Lewat sebuah photo, diharapkan pesan tertulis menjadi lengkap dan tersampaikan oleh pembaca.

Kami menyadari belajar fotografi jurnalistik tidak bisa instan atau singkat, oleh karena itu materi fotografi jurnalistik, in syaa Allah akan menjadi kegiatan pembelajaran Relawan RZ Bekasi di tiap bulannya. **Nurannida

Minggu, 14 Februari 2016

Hijab bukanlah tanda taat, tapi langkah awal belajar taat.



Bekasi. Ahad (14/02), Aksi Gerakan Menutup Aurat atau disingkat GEMAR 2016 di Car Free Day (CFD) kota Bekasi, yaitu aksi yang dipersembahkan oleh gabungan 22 komunitas dan lembaga di bekasi, dalam Sinergi Komunitas Bekasi (SKB) dimana Relawan RZ Bekasi juga menjadi bagian didalamnya, Alhamdulillahirrabil'alamin.. berlangsung dengan lancar dan begitu semarak.

Acara yang di mulai pukul 07.00 wib dibuka dengan sambutan dari Majelis Ulama Indo
nesia (MUI) Kota Bekasi dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) yaitu Ust. Wildan. Setelah pembukaan, pukul 07.30 wib, acara diisi dengan Long march, Akustik, Orasi, photo booth, tanda tangan mendukung GEMAR, mensosialisasikan hijab dan berbagi hijab syar'i. Setiap tim wakil dari komunitas, yang terdiri dari 5 orang pertimnya berjalan mengelilingi jalan utama CFD untuk mensosialisa
sikan dan membagikan jilbab syar'i ke para pengunjung CFD.

Saat kami (red:Relawan RZ Bekasi) menemui beberapa remaja yaitu Raisya, chan dan avista (pengunjung CFD) mengaku senang dan menyambut baik aksi ini, mereka juga rela dipakaikan hijab syar'i. 


Tidak  hanya yang belum berhijab saja yang kami temui, namun juga kepada pengunjung yang sudah berhijab namun masih menggunakan pakaian yang ketat dan berhijab minim juga tak luput kami dekati. 


Berhijab bukanlah tanda sudah taat, justru langkah awal belajar taat salah satu bunyi dari poster kami, dimana besar harapan kami untuk mengajak saudari-saudari semuslim untuk bersama-sama berhijab sesuai syariat dan yang Allah SWT perintahkan. 

Dalam aksi GEMAR terkumpul sebanyak 835 Hijab syar’i, dan alhamdulillah telah tersalurkan. Selain aksi tsb, Relawan RZ Bekasi juga membuka pemeriksaan cek kesehatan gratis untuk

pengunjung CFD terdiri dari pemeriksaan Tensi Darah, Gula darah sewaktu, Asam Urat dan Kolesterol. Acara berakhir sampai dengan pukul 09.00 WIB.

Jazakumullah khairan katsiran, kepada Sahabat-sahabat Relawan RZ yang kami kenal ataupun yang tidak kami kenal yang telah menyumbangkan hijab, khimar, bros dll dalam aksi peduli GEMAR. Jazakumullah khairan katsiran kepada Relawan RZ Bekasi, yang sudah semaksimal mungkin dalam waktu dua pekan, berkontribusi dalam aksi GEMAR 2016, membantu dalam berbagai upaya baik tenaga, pikiran, harta dan do’anya. Dan Jazakumullah khairan katsiran sahabat-sahabat SKB yang tidak kami sebutkan satu-persatu untuk sinergi, sambutan hangat, pengalaman dan ilmu-ilmunya. 
Semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan yang terbaik, pahala dan syurga Nya. Semoga aksi GEMAR 2017 lebih baik lagi. Tetap semangat bahagiakan Ummat, Allahu Akbar.**Nurannida.

Minggu, 31 Januari 2016

Pemuda Islam yang sehat kuat, Jasmani dan Rohani.

Bekasi, 30 Januari 2016. Kembali kami Relawan RZ Bekasi, ingin berbagi untuk dapat memberi manfaat  untuk ummat, dalam amanah aksi Hari Gizi Nasional, yang sebenarnya jatuh pada tanggal 25 Januari 2016. Acara tersebut diselenggarakan oleh Cita Sehat Foundation (CSF).
Peringatan Hari Gizi Nasional, berlokasi di Pondok Pesantren Qu'ran Terpadu Mimbar Huffazh yang beralamat di Kampung Setu, Desa Lubang buaya kecamatan setu, Kabupaten Bekasi. Dihadiri 107 orang siswa/i Ponpes, 10 orang pengajar Ponpes, 9 orang Relawan RZ Bekasi dan 1 orang dokter. Pukul 09.00 WIB, acara di buka dengan tilawah dan saritilawah oleh yang dilantunkan oleh siswa Ponpes, acara dipandu Ramdhani (Korel RZ Bekasi) sebagai MC (Master of Ceremony), kemudian dilanjutkan sambutan dari CSF RZ Bekasi Saudari Isyi Karimah dan sambutan Kepala Sekolah Ponpes Ustad Feri. Dalam sambutannya ustad Feri sangat senang terhadap kegiatan ini mengingat rata-rata siswa dan siswinya merupakan remaja yang dalam masa-masa pertumbuhan dan perkembangan, jenjang pendidikan setingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang sangat membutuhkan edukasi dalam hal gizi. Beliau mengutip tentang perintah Allah SWT dalam surat Al Baqoroh ayat 168 & 172 tentang kewajiban memakan makanan yang halal dan baik untuk tubuh.
Kemudian berlanjut ke acara inti yaitu penjabaran tentang Gizi Remaja, oleh dokter Desi selaku tim kesehatan. dokter Desi menyatakan kebutuhan gizi seimbang, bagi remaja berawal saat masih dalam kandungan hingga masa pertumbuhan dan perkembangan usia remaja. Diperlukan pemilihan makanan yang sehat, tepat dan gizi yang cukup.
Kekurangan konsumsi makanan secara kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Diantaranya perlu terpenuhinya asupan energi, protein, lemak, vitamin, mineral, zat besi (Fe), zat seng (Zink) dan asam folat.
dokter desi juga menerangkan, permulaan tumbuh seorang individu tidak selalu pada umur yang sama, melainkan tergantung asupan gizi setiap individu. Pertumbuhan yang cepat biasanya juga diiringi oleh pertumbuhan aktifitas fisik yang banyak sehingga kebutuhan asupan gizinya pun akan meningkat. Usia 18-21 tahun masa pertumbuhan akan berhenti, makanan tidak lagi berfungsi sebagai pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan gizi yang sudah didapat atau membuat gizi lebih baik, dan juga memenuhi gizi yang kurang saat keadaan tubuh tidak fit (sakit), sehingga pada masa dewasa pertumbuhan akan konstan.
Masalah yang sering dihadapi terkait kekurangan gizi pada remaja yaitu, seringnya makan diluar rumah dengan makanan yang rendah gizi, selain itu kurangnya energi dan konsentrasi akibat terburu-buru atau tidak sarapan saat memulai aktifitas dan banyaknya aktifitas sehingga tidak makan secara teratur serta keinginan untuk diet dengan caranya sendiri. Oleh karena itu diperlukan edukasi gizi sejak dini dan perhatian orang tua/orang terdekat kepada remaja agar terpenuhinya gizi yang baik. Dokter Desi juga menjelaskan bagaimana cara mengetahui dan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks (BMI), yaitu Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi badan (m2), yang kemudian hasilnya di cocokkan oleh tabel BMI yang sudah disediakan dimana ada kolom umur dan hasil BMI, sehingga dapat diketahui apakah remaja tersebut masuk dalam kategori kurus, normal, kegemukan maupun obesitas, sehingga bisa mengatur asupan gizi yang kurang ataupun berlebih, agar seimbang. Kemudian acara dilanjutkan tanya jawab, banyak siswa/i yang antusias mengemukakan permasalahannya.
Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan ice breaking dipandu oleh Relawan RZ Bekasi. Suasana pun kembali cair dan bersemangat, kemudian siswa/i diminta untuk dapat mengemukakan tentang ibrah dari ice breaking tersebut. Waktu berlalu cepat, tak terasa hampir mendekati dhuhur dan acara tersebut kami tutup dengan do'a yang dipimpin oleh pengajar Ponpes serta kami dokumentasi kan lewat photo bersama. Walau hanya sebentar, banyak hikmah dan pelajaran yang kami dapatkan saat bersilaturahim bersama adik-adik Ponpes. Pemuda Islam itu harus kuat dan baik jasmani dan rohaninya, nutrisi tubuh dan hati harus senantiasa terpenuhi dan terjaga.Semoga ilmu yang telah tersampaikan bisa mendatangkan manfaat bagi kami dan adik-adik Ponpes dan semoga Allah SWT melindungi dan menjaga adik-adik sehingga menjadi seorang penghafal Qur'an. Aamiin.. (Nurannida**)