![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvZq-s_FCiO1He4Kn8n2vFXDz0pk_9Vd0SLokvP0re86JYlbpEhUo3CPmVZOv4UTwrU-R2B0_zJH0_-tR5kRDF7j4hagDAvJGiIRnfloLusYMOok8QfEqdS7psWKsmgr-USjYZ31QnZoVW/s200/IMG-20160130-WA0021.jpg)
Bekasi, 30 Januari 2016. Kembali kami Relawan RZ Bekasi, ingin berbagi untuk dapat memberi manfaat untuk ummat, dalam amanah aksi Hari Gizi Nasional, yang sebenarnya jatuh pada tanggal 25 Januari 2016. Acara tersebut diselenggarakan oleh Cita Sehat Foundation (CSF).
Peringatan Hari Gizi Nasional, berlokasi di Pondok Pesantren Qu'ran Terpadu Mimbar Huffazh yang beralamat di Kampung Setu, Desa Lubang buaya kecamatan setu, Kabupaten Bekasi. Dihadiri 107 orang siswa/i Ponpes, 10 orang pengajar Ponpes, 9 orang Relawan RZ Bekasi dan 1 orang dokter. Pukul 09.00 WIB, acara di buka dengan tilawah dan saritilawah oleh yang dilantunkan oleh siswa Ponpes, acara dipandu Ramdhani (Korel RZ Bekasi) sebagai MC (Master of Ceremony), kemudian dilanjutkan sambutan dari CSF RZ Bekasi Saudari Isyi Karimah dan sambutan Kepala Sekolah Ponpes Ustad Feri. Dalam sambutannya ustad Feri sangat senang terhadap kegiatan ini mengingat rata-rata siswa dan siswinya merupakan remaja yang dalam masa-masa pertumbuhan dan perkembangan, jenjang pendidikan setingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang sangat membutuhkan edukasi dalam hal gizi. Beliau mengutip tentang perintah Allah SWT dalam surat Al Baqoroh ayat 168 & 172 tentang kewajiban memakan makanan yang halal dan baik untuk tubuh.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbXT_4_2SiE7nuo0_LQ7UAppJUgbhzfknTpD-x5WbXczCOujvRxyF2ASxjNnJbW57CX8EHb_xUpZaB2mDRGBen1ODs85cgJ1X8CY-ZeIqlYWHRZDq9q-206_vfZaRSc-xBeN_oXtW7KHm4/s200/IMG-20160130-WA0052.jpg)
Kemudian berlanjut ke acara inti yaitu penjabaran tentang Gizi Remaja, oleh dokter Desi selaku tim kesehatan. dokter Desi menyatakan kebutuhan gizi seimbang, bagi remaja berawal saat masih dalam kandungan hingga masa pertumbuhan dan perkembangan usia remaja. Diperlukan pemilihan makanan yang sehat, tepat dan gizi yang cukup.
Kekurangan konsumsi makanan secara kualitas maupun kuantitas akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Diantaranya perlu terpenuhinya asupan energi, protein, lemak, vitamin, mineral, zat besi (Fe), zat seng (Zink) dan asam folat.
dokter desi juga menerangkan, permulaan tumbuh seorang individu tidak selalu pada umur yang sama, melainkan tergantung asupan gizi setiap individu. Pertumbuhan yang cepat biasanya juga diiringi oleh pertumbuhan aktifitas fisik yang banyak sehingga kebutuhan asupan gizinya pun akan meningkat. Usia 18-21 tahun masa pertumbuhan akan berhenti, makanan tidak lagi berfungsi sebagai pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan gizi yang sudah didapat atau membuat gizi lebih baik, dan juga memenuhi gizi yang kurang saat keadaan tubuh tidak fit (sakit), sehingga pada masa dewasa pertumbuhan akan konstan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZl18pKLRajPuSQhjRHmD_snx3fAJ3JQcr-11x72h5IWnT45-lliY9qkDMDJKI7fdpaRmVFNRW_MWGapCang4SAio40u8CPxy5X3QNsZfQEp_Sv3LnDWpTbV0DLbN5N87T1AK5NbkRA0og/s200/IMG-20160131-WA0002.jpg)
Masalah yang sering dihadapi terkait kekurangan gizi pada remaja yaitu, seringnya makan diluar rumah dengan makanan yang rendah gizi, selain itu kurangnya energi dan konsentrasi akibat terburu-buru atau tidak sarapan saat memulai aktifitas dan banyaknya aktifitas sehingga tidak makan secara teratur serta keinginan untuk diet dengan caranya sendiri. Oleh karena itu diperlukan edukasi gizi sejak dini dan perhatian orang tua/orang terdekat kepada remaja agar terpenuhinya gizi yang baik. Dokter Desi juga menjelaskan bagaimana cara mengetahui dan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Indeks (BMI), yaitu Berat Badan (Kg) dibagi Tinggi badan (m2), yang kemudian hasilnya di cocokkan oleh tabel BMI yang sudah disediakan dimana ada kolom umur dan hasil BMI, sehingga dapat diketahui apakah remaja tersebut masuk dalam kategori kurus, normal, kegemukan maupun obesitas, sehingga bisa mengatur asupan gizi yang kurang ataupun berlebih, agar seimbang. Kemudian acara dilanjutkan tanya jawab, banyak siswa/i yang antusias mengemukakan permasalahannya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgebGhffmveBAjn_enX1txG6t2qQigPgv5WyeOQt5erNASs3ljXsKH68X1WYrLAzC3A3Z1c56fcHz331jgR5I4c3ALu__OvCCN01uSd70UOZgSR5xKrrJp2JgyAVD0QkSxMOyyV7lBSwFav/s200/IMG-20160131-WA0004.jpg)
Setelah sesi tanya jawab, acara dilanjutkan dengan ice breaking dipandu oleh Relawan RZ Bekasi. Suasana pun kembali cair dan bersemangat, kemudian siswa/i diminta untuk dapat mengemukakan tentang ibrah dari ice breaking tersebut. Waktu berlalu cepat, tak terasa hampir mendekati dhuhur dan acara tersebut kami tutup dengan do'a yang dipimpin oleh pengajar Ponpes serta kami dokumentasi kan lewat photo bersama. Walau hanya sebentar, banyak hikmah dan pelajaran yang kami dapatkan saat bersilaturahim bersama adik-adik Ponpes. Pemuda Islam itu harus kuat dan baik jasmani dan rohaninya, nutrisi tubuh dan hati harus senantiasa terpenuhi dan terjaga.Semoga ilmu yang telah tersampaikan bisa mendatangkan manfaat bagi kami dan adik-adik Ponpes dan semoga Allah SWT melindungi dan menjaga adik-adik
sehingga menjadi seorang penghafal Qur'an. Aamiin.. (Nurannida**)