Bekasi, Ahad (23/06). Pagi menjelang siang merupakan awal pertemuan dengan relawan - relawan baru, Sebulan lebih merupakan proses waktu yang tak sebentar dalam melaluinya, karena komunikasi kami selama ini hanya terjalin lewat sarana seluler saja sehingga melalui moment orientasi dan kampus relawan, yang berlangsung di rumah Alm. Ustad Haris menjadi pilihan paling tepat mengawali perjumpaan kami. Lelah sehabis melaksanakan Senyum Lestari bukan hambatan, karena besar harapan, ingin menjadikan pertemuan ini sebagai bekal untuk mengenal lebih dekat dan menyambut mereka sebagai saudara-saudari satu perjuangan. Walaupun acara hari ini tak semua relawan baru maupun lama dapat hadir namun Alhamdulillah kami tetap semangat menjalaninya.
Acara diawali dengan pembukaan,
lantunan ayat suci Al-qur'an serta sambutan, kemudian dilanjutkan dengan
mengenal lebih dekat tentang Rumah Zakat
serta Relawan nya, bersama Bapak
Indrayanto (BM cab. Bekasi), Randy Prayitno (Korel Bekasi) dan kawan-kawan
Relawan lainnya, acara dibuat seakrab mungkin, sederhana dan kekeluargaan.
Makan bersama, sholat berjama'ah, games dan saling berbagi pengalaman dan
informasi tentang kerelawanan.
Sungguh beragam profesi dan
aktivitas teman-teman relawan baru saat ini, ada guru SMK, ada Mahasiswa/i, ada
Asisten Apoteker , ada Perawat, ada ibu
rumah tangga, ada guru SD, ada karyawan swasta,
ada wirausaha, dsb. Sehingga
menjadi warna tersendiri , ciri bahwa menjadi Relawan tak terbatasi keahlian dan bidang tertentu
saja.
Terharu saat mengetahui ternyata
banyak dari teman-teman relawan baru yang sudah menikah, bahkan telah memiliki
satu atau dua orang anak, ada yang masih kecil atau pun yang sudah besar-besar,
dan lagi-lagi memupuskan anggapan yang pernah saya dengar "bahwa, jadi
relawan itu pensiunnya kalau sudah menikah", kenyataannya malah yang
bergabung banyak yang sudah menikah dan menjadi Relawan tak terbatas pada
status saja. Mereka termotivasi karena
prihatin pada kondisi lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang sangat
memprihatinkan, banyak kemiskinan, kriminalitas dan anak-anak jalanan. Dan ada
yang termotivasi ingin menjadi lebih dan
bisa bermanfaat mengisi usia dan
waktunya. Subhanallah...
Walaupun terkesan mendadak kami
menghubungi teman-teman relawan baru
(H-1) untuk menghadiri acara tersebut, tapi lagi-lagi saya dibuat terkesan
karena motivasi mereka dalam upayanya, yaitu saat ada yang jauh-jauh dari
Bogor, ada yang dari Cikarang, serta Tambun meluangkan waktu ke Bekasi demi
menghadiri acara yang kami buat, ada yang pulang kuliah, sehabis bekerja,
selesai menghadiri acara keluarga, dan sekelumit lainnya perjuangan mereka,
dalam mengawali perjumpaan ini. Padatnya aktivitas tidak menjadi hambatan
menjadi Relawan.
Setelah menyaksikan pemutaran
Video Ridwan Kamil, teman-teman Relawan baru
diminta menuliskan ide serta mimpi-mimpi mereka , dan tahukah kawan, ada
yang mempunyai ide membangun pompa air bersih karena di daerah kumuh dan
perkotaan sudah sulit menemukan sumber air bersih, ada yang ingin membangun
sebuah sekolah Internasional dengan mengedepankan hafala Qur'an dan masyarakat
miskin yang mempunyai potensi, ada pula ingin membangun komunitas bahasa Arab
sebagai ciri komunitas muslim yang maju membangun peradaban umat dan ada yang
ingin mengembangkan hoby memasaknya sebagai sebuah lahan usaha yang berguna
bagi masyarakat dsb. Dan lagi-lagi,
mengunggah saya bahwa melalui aksi kerelawanan bisa melakukan bermacam-macam
manfaat...
Teringat artikel sederhana yang
pernah saya tuliskan, Relawan menurut saya adalah wujud da'wah terbaru, walau
mungkin sekarang sudah bukan hal baru lagi, namun masih saja belum serius kita
garap, di era modern ini. Rasulullah telah mencontohkan dan beliau
adalah Relawan Allah. Siapkah kita mencontohnya? Relawan tak hanya Ikon
kemanusiaan semata, ada tujuan dan cita-cita yang lebih besar dari itu semua,
meraih Ridho Illahi. Dan menjadi
Relawan, bisa siapa saja.. tak terbatasi keahlian dsb.. karena Relawan
milik semua... Slam TWS. (*Nurannida)