Jumat, 04 Juli 2014

Manfaat Imunisasi dan PHBS

Bekasi. Ahad, 29 Juni 2014. Kampus Relawan yang kami adakan bukan merupakan kampus relawan pertama, yang mengangkat tema PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) , ditambah ada materi lainnya yaitu tentang Imunisasi. Tentu Pemateri  yang dipilih berasal dari background Kesehatan (Medis).

Rachmawati atau mba Rachma biasa saya memanggilnya, beliau seorang ibu rmuda yang berprofesi Bidan, sudah membuka praktek sendiri dirumahnya, juga aktif  terlibat dalam organisasi kemasyarakatan. aktifitas lainnya di kemasyarakat yaitu sebagai Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kota Bekasi dan Ketua Perempuan Cendekia Foundation .

Pembelajaran PHBS kali ini lebih dalam, tidak hanya berkisar manfaat untuk diri sendiri juga  diharapkan dapat ditularkan, bermanfaat sebagai bekal kita (red : Relawan) di masyarakat. Dimulai  dengan  merubah prilaku  kita yang kurang baik menuju hidup  bersih, sehat dan teratur .  Seperti : Mandi dua kali sehari, mencuci rambut  tiga kali seminggu, tidak menggantung pakaian kotor karena menyebabkan saranmg nyamuk, tidak tukar-tukar pakaian, sikat gigi dua kali sehari, memotong kuku,  makan-makanan yang bergizi, berolahraga, cuci tangan  sebelum makan dan sesudah BAK/BAB dsb.  Untuk PHBS di lingkungan keluarga, yaitu menguras bak mandi dua kali seminggu, membuka pintu dan jendela di pagi hari, ada nya ruang ventilasi yang baik, membuang sampah pada tempat sampah, memberi jarak antara sumber air bersih dengan sepitank dsb.

Sedangkan PHBS untuk masyarakat yaitu bergotong royong membersihkan selokan,  membuat penampungan pembuangan sampah masyarakat, menimbang bayi,  memberikan asi bagi bayi, memberdayakan peran posyandu, memberikan edukasi kemasyarakat lewat penyuluhan kesehatan dsb.  Seseorang yang tidak menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya mudah sekali sakit, lemah dan tidak bersemangat dalam beraktifitas, juga bermasyarakat, selain itu  secara tidak langsung juga memberi dampak  negatif kepada sekitarnya, yaitu penularan penyakit. Contoh-contoh penyakit yang ditularkan yaitu, diare, tbc, kadas/kurap/panu, mata merah, kaki gajah, demam berdarah, malaria dsb.

Sehingga dari penjabaran tersebut, amat pentinglah keterkaitan antara PHBS diri sendiri dan masyarakat.
Sesi selanjutnya juga membahas tentang Imunisasi,  dimana imunisasi wajib diberikan kepada anak yang baru lahir hingga menginjak usia tertentu dengan jenis vaksin yang disesuaikan dengan peraturan yang dibuat pemerintah. Alasannya yaitu kondisi lingkungan yang sudah tercemar polusi udara-suara, radiasi dsb. Mempengaruhi perkembangan dan daya tahan bayi, sehingga rentan terinfeksi penyakit, tidak menutup kemungkinan asupan vitaman dan gizi yang kurang juga mempengaruhinya.  Sehingga pemberian imunisasi dini  pada bayi baru lahir amat dibutuhkan.

Di sesi tanya jawab, ada pertanyaan mengenai  isu keharaman dalam pembuatan vaksin, dimana katalisator (pembawanya) berasal dari  enzim babi,  Bidan Rachma  menanggapinya, lewat informasi yang beliau dapat dari dokter dan peneliti -peneliti Islam, mengenai isu tsb. Jawabnya, memang katalisator dalam pembuatan vaksin masih mengunakan enzim babi dikarenakan harganya yang murah dan baik dibandingkan enzim sapi, yang baik namun harganya cukup mahal dan  prosesnya sulit, dalam proses pembuatan vaksin juga ada proses pembersihan zat aktif di vaksin yang dibawa (katalisator), pembersihan tsb berlangsung selama tujuh kali, proses  pembersihan akhirnya yaitu menggunakan pasir, hampir mirip dengan bersuci(Taharah dalam Islam), sehingga vaksin tersebut bersih dari enzim babi yang dibawa lewat katalisator.


Masih banyak ilmu yang kami dapat, dari kampus relawan kemarin. Bersyukur, dan  banyak merenungi, keindahan Islam sebagai agama Rahmatan lil'alamin sungguh  sempurna , mengatur kita dari bangun tidur hingga tidur kembali, PHBS juga terkait didalam aturan-aturan didalam Islam.  Tinggal bagaimana kita mau mengikuti dengan taat , belajar dan berubah atau meninggalkannya, semua berpulang pada keinginan dan motivasi diri. Wallahu'alam bisawab...

Bekasi, 03 Juni 2014, Nurannida**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar