Jumat, 07 Desember 2012

Persembahan

Ketika kegelapan kian mencekam disekelilingku,
Dan kesedihanku menggumpal bagai kabut pekat yang mengerikan...
Perlahan tangannya menggapai hadir dari kejauhan, melukis bayang-bayang tanah air...
Dan karena kesedihannya mengalir dalam urat nadiku, menjelma menjadi rintihan yang kian mendayu-dayu, Dan merobek segenap kebisuanku!
Dan melahirkan fajar yang tak pernah tahu merunduk dan menyerah,
Sebab mataharinya... adalah tanah air...
Kupersembahkan seluruh kemarahan ini,
Kepada
Ibu
Dan Ayahku!

Peluru ini untuk siapa,alih bahasa: HM. Anis Matta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar